Cara Mengolah Jus Yang Benar, Agar Nutrisinya Tidak Berkurang Untuk Kesehatan
Abdurahman
Jus Apel segar (Foto:Istimewa)
PAUD PUTRI AYU-Jus atau sari adalah minuman yang terbuat dari ekstraksi atau pemerasan cairan alami yang terkandung dalam buah dan sayuran. Jus adalah buah atau sayuran yang dilumatkan agar dapat dikonsumsi dengan lembut.
Saat cuaca sedang panas, minum jus buah bisa menjadi salah satu pelepas dahaga yang tepat. Tak hanya menyegarkan, jus buah tentunya juga menyehatkan karena mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang baik bagi tubuh. Tapi, tahukah Anda? Ternyata banyak juga, beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat membuat jus sehingga nutrisi yang ada di dalamnya bisa berkurang. Nah, berikut ini adalah tujuh cara membuat jus buah yang benar agar nutrisi di dalamnya tetap terjaga.
Bagaimana cara mengolah jus buah atau sayuran yang benar agar nutrisinya tidak hilang dan tetap terjaga, ini ulasannya :
1. Pilih buah yang segar
Sebelum membuat jus buah, hal pertama yang harus Anda perhatikan pastinya adalah memastikan kesegaran buah itu sendiri. Pilih buah yang masih dalam keadaan segar. Apabila buah tersebut sudah dalam kondisi layu atau terlalu matang, tentu kandungan nutrisinya juga akan berkurang.
Pilihlah buah dengan kondisi kematangan yang pas. Selain rasanya lebih manis, buah dalam kondisi tersebut juga lebih aman saat dikonsumsi. Buah yang masih belum matang sepenuhnya, ditakutkan bisa mengganggu sistem pencernaan Anda. Niatnya ingin sehat, tapi malah bikin sakit perut. Pastinya Anda tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?
2. Cuci Sayur Dan Buah Hingga Bersih
Setelah memilih buah yang segar, pastikan Anda mencuci dengan bersih buah tersebut. Beberapa jenis buah memang ada yang harus dicuci terlebih dahulu saat dikonsumsi, misalkan apel atau anggur. Begitu juga ketika Anda akan membuatnya menjadi jus.
Walaupun terlihat bersih, namun bisa saja bakteri masih menempel di permukaan buah tersebut. Tanpa disadari, bisa saja bakteri terpapar saat proses pendistribusian atau penyimpanan. Selain itu, tidak menutup kemungkinan residu pestisida masih ada dan menempel di permukaan kulit buah.
Saat mencuci buah, pastikan Anda menggosok-gosokkan permukaan buah dengan tangan. Gunakan air mengalir saat membilasnya agar bakteri dan pestisida terbawa air. Selain mencuci, pastikan juga wadah tempat menyimpan buah tersebut dalam kondisi bersih dan kering.
3. Jika Kalau Perlu, Kulit Buah Jangan Kupas
Beberapa buah memang harus dikupas terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Namun, ternyata ada beberapa buah yang justru menyimpan nutrisi terpentingnya di kulit atau di tepat di bagian bawah kulit. Contohnya seperti buah apel, pir, anggur, timun, atau tomat. Namun, ada pula beberapa buah yang memang harus dikupas terlebih dahulu misalnya saja seperti, jeruk, alpukat, atau mangga.
Selain itu, apabila ada bagian buah yang rusak atau layu, Anda dapat membuangnya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar jus yang dihasilkan bisa lebih sehat dan nikmat saat dikonsumsi.
Ingin membuat jus buah segar?
4. Hindari Pemanis Tambahan
Hindari pemanis tambahan. Saat membuat jus buah, mungkin Anda kerap menambahkan gula sebagai pemanis tambahannya. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan. Bukan berarti Anda harus mengesampingkan soal rasa, namun akan lebih baik jika Anda tidak menggunakan pemanis tambahan.
Apabila Anda terlalu banyak menambahkan gula, maka sama saja menambah jumlah kalori pada jus. Terlalu banyak kalori pastinya juga kurang baik bagi tubuh. Apabila ingin memberi sedikit rasa manis, Anda bisa menggunakan madu.
.
5. Buah Rasa Manis Sebaiknya Dicampur Dengan Buah Yang Manis
Buah dengan rasa manis sebaiknya dicampur dengan buah manis.
Saat membuat jus buah, terkadang kita ingin mengombinasikan beberapa buah dengan buah lainnya sebagai variasi rasa. Namun, ada baiknya Anda tidak mencampur buah yang berasa manis dengan buah yang rasanya asam.
Buah dengan rasa manis tidak mengandung asam sama sekali. Contoh buah dengan karakteristik seperti ini yaitu, pisang, mangga matang, dan anggur manis.
Jangan mencampur buah-buah tersebut dengan buah berkarakter asam. Hal ini dikarenakan kombinasi keduanya dapat memperlambat pembentukan glukosa, bahkan bisa memungkinkan terbentuknya toksin.
6. Gunakan Blender Dibanding Mesin Jus Modern
Gunakan blender dibanding mesin jus modern.
Tidak ada salahnya menggunakan pembuat jus modern. Namun, tahukah Anda? Mesin pembuat jus otomatis bekerja dengan memisahkan antara serat dan sari buah. Padahal, serat memiliki peran yang baik untuk memperlancar pencernaan.
Berbeda jika Anda menggunakan blender konvensional. Kandungan serat dalam buah tersebut tidak akan hilang karena sari dan serat tidak terpisah. Namun, sebagai catatan, gunakan tambahan air secukupnya saja saat memblender buah tersebut.
7.Tidak Semua Buah Cocok Dicampur Dengan Susu
Tidak semua buah cocok dicampur dengan susu
Mungkin agar tidak bosan atau sebagai variasi, terkadang ada beberapa orang yang mencampur jus buah dengan susu. Nah, ternyata tidak semua buah cocok dicampur dengan susu. Salah satunya adalah buah nanas.
Nanas sendiri mengandung bromelain yaitu kandungan yang digunakan sebagai obat untuk mengurangi dan mengatasi masalah peradangan atau inflamasi. Di sisi lain, susu sendiri memiliki karakteristik yang tidak cocok atau anti dengan kandungan tersebut. Beberapa buah lain yang tidak cocok dikombinasikan dengan susu antara lain nangka, pisang, dan jeruk.
Itulah tujuh cara membuat jus buah yang benar agar nutrisi pada buah tetap terjaga. Selain menjaga kebersihan, ternyata ada beberapa aturan lain yang sebaiknya Anda tidak lakukan ketika membuat jus buah (rm).
RW.015 UWUNG JAYA: PLN BIARKAN TIANG LISTRIK TERBENTANG DITENGAH JALA...
RW.015 UWUNG JAYA: PLN BIARKAN TIANG LISTRIK TERBENTANG DITENGAH JALA...: TENGAH JALAN : Tiang listrik inilah yang membentang ditengah jalan, sangat mengganggu aktifitas warga. Terutama bila mobil Ambulance akan ...
DASAR-DASAR PENDIDIKAN
Menurut
UU Nomor 2 Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya
di masa yang akan datang.
Menurut
UU No. 20 tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Faktor
Tujuan
Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989 secara
jelas disebutkan Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu “Mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantab dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.” Sesungguhnya faktor tujuan bagi pendidikan adalah:
a. Sebagai Arah Pendidikan,
tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah menunjukkan jalan
yang harus ditempuh dari situasi sekarang kepada situasi berikutnya.
b. Tujuan sebagai titik
akhir, suatu usaha pasti memiliki awal dan akhir. Mungkin saja ada usaha yang
terhenti karena sesuatu kegagalan mencapai tujuan, namun usaha itu belum bisa
dikatakan berakhir. Pada umumnya, suatu usaha dikatakan berakhir jika tujuan
akhirnya telah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik
pangkal mencapai tujuan lain, apabila tujuan merupakan titik akhir dari usaha,
maka dasar ini merupakan titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut
merupakan fundamen yang menjadi alas permulaan setiap usaha.
d. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan
PAUD PUTRI AYU MILIKI DRUM BAND SEKOLAH
TANGERANG Paud Putri Ayu Kota Tangerang adalah
sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan anak.
Manajemen Paud Putri
terus berpikir dan bekerja keras, untuk meningkatkan kualitas dan prestasi anak
didik. Agar kemampuan mereka terus berkembang dan mampu mengembangkan imajinasi
daya berpikir anak secara mandiri. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk anak didik, yang
berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki
pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa. Serta tujuan selanjutnya
adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di
sekolah.
BERITA TENTANG KEPPRES NO. 254/VII/2010 ATAU NO. 195/VII/2009
Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia (RI) Nomor:195/VII/2009 tanggal 27 juli 2009 tentang Perbaikan Gaji PNS dan Tunjangan (REMUNERASI) menjadi Keppres paling dicari oleh sebagian besar Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia. Karena menurut isu yang beredar di sejumlah PNS menyebutkan bahwa. Kepres RI No 195/VII/2009 menyebutkan tentang Kenaikan Gaji dan Tunjangan PNS terdapat perubahan yang sangat signifikan melebihi 100 persen.
Dari gosip yang beredar. Besaran Kenaikan Gaji Menurut Keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor:195/VII/2009 disesuaikan berdasarkan Golongan dengan rincian sebagai berikut:
Dari gosip yang beredar. Besaran Kenaikan Gaji Menurut Keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor:195/VII/2009 disesuaikan berdasarkan Golongan dengan rincian sebagai berikut:
Krakatau – Lebih Hebat dari Bom Atom !!
Taken from August 1982 edition of Intisari Magazine
http://www.intisari-online.com
Tanggal 27 Agustus nanti akan genap seratus sembilan belas tahun letusan dahsyat Krakatau yang sempat menggoncangkan seluruh dunia. Pada tanggal 27 Agustus 1883, bertepatan dengan hari Minggu, dentuman pada pukul 10.02 terdengar di seluruh wilayah Nusantara, bahkan sampai ke Singapura, Australia, Filipina, dan Jepang. Bencana yang merupakan salah satu letusan terhebat di dunia itu sempat merenggut sekitar 36.500 jiwa manusia.
http://www.intisari-online.com
Tanggal 27 Agustus nanti akan genap seratus sembilan belas tahun letusan dahsyat Krakatau yang sempat menggoncangkan seluruh dunia. Pada tanggal 27 Agustus 1883, bertepatan dengan hari Minggu, dentuman pada pukul 10.02 terdengar di seluruh wilayah Nusantara, bahkan sampai ke Singapura, Australia, Filipina, dan Jepang. Bencana yang merupakan salah satu letusan terhebat di dunia itu sempat merenggut sekitar 36.500 jiwa manusia.
Tips ‘en Triks : MANFAAT BERZIKIR DENGAN BISMILLAH
Judul ini sebenarnya catatan buat diri sendiri, karna manfaatnya dirasakan oleh sendiri dan selalu digunakan oleh diri sendiri (penulis). Mengapa tidak, sudah bertahun-tahun hal ini terus dipakai dan memang benar hasilnya sangat luar biasa, paling ekstrim bisa dibilang “ rrrruuuuaar biaasa “. Egois rasanya kalau pengalaman baik itu tidak disampaikan kepada teman teman, ato paling tidak sama keluarga sendiri. Itu kata suami saya yang pertamakali melakukan pengalaman ini, sehingga saya buktikan dengan pengalaman itu ternyata benar. Saya juga jadi ingat, apa kata guru diwaktu kecil, “ mulailah mengerjakan atau melakukan sesuatu dengan bismillah “. Ya, bagi saya dengan membaca ato berzikir “bismillah” ALLAH selalu melindungi kita.
Dunia Pendidikan Dini
Iya, DUNIA PENDIDIKAN sangat universal, pendidikan bisa apa saja. Ya, bisa pendidikan buat yang baik-baik, bisa juga pendidikan buat yang jahat-jahat. Tapi yang satu ini adalah Dunia Pendidikan Usia Dini. Sepintas, kederangannya sangat mudah. lha wong ngajarin anak-anak kecil. Bukan anaknya bu Dini.
PAUD PUTRIAYU BERKUNJUNG KE ISTANA PRESIDEN RI MENAMBAH WAWASAN BARU
TANGERANG PAUD PUTRIAYU, Minggu pagi (16/5/2010) putra-putri siswa Paud Putri Ayu Kota Tangerang tampak begitu semangat, bergegas merapihkan barang bawaan ke atas mobil bus yang sejak dinihari menunggu dipersimpangan jalan dengan bermacam-macam dan warna warni dikemas berbagai kantong plastik atau tas terbuat dari kain.
SETELAH WISUDA, PAUD PUTRIAYU KOTA TANGERANG ADAKAN LIBURAN KE TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA
KOTA TANGERANG Jum’at 21/5 Wisuda siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Putriayu Kota Tangerang telah dilaksanakan. Kendatipun acara tersebut diadakan sangat sederhana, namun mempunyai makna yang sangat berarti. Dari raut wajah sumringah, sangat cerah yang didampingi oleh masing-masing Ibundanya, bertanda kegembiraan menghiasi wajah mereka.
Pendidikan dasar telah ia lalui, membaca dan menulis telah dikuasai. Sehingga tidaklah menemui kesulitan, ketika akan melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar. Dan bukan itu saja kegiatan PAUD Putriayu banyak membuat mereka Percaya Diri (PD) dalam berinteraksi ke dunia pendidikan. “ Selamat ! semoga ananda, tidak menemui kesulitan dalam menempuh pendidikan selanjutnya. “ ujar ibu Zumrah Abdurahman Kepala Sekolah PAUD Putriayu sesaat setelah melantik wisudawan/wati tersebut.
Pendidikan dasar telah ia lalui, membaca dan menulis telah dikuasai. Sehingga tidaklah menemui kesulitan, ketika akan melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar. Dan bukan itu saja kegiatan PAUD Putriayu banyak membuat mereka Percaya Diri (PD) dalam berinteraksi ke dunia pendidikan. “ Selamat ! semoga ananda, tidak menemui kesulitan dalam menempuh pendidikan selanjutnya. “ ujar ibu Zumrah Abdurahman Kepala Sekolah PAUD Putriayu sesaat setelah melantik wisudawan/wati tersebut.
Situs dengan domain dan hosting gratis
Anda ingin punya situs dengan domain nama sendiri dan web hosting gratis, anda bisa mencoba daftar di www.hyperwebenable.com. Dengan mendaftar di situs ini anda bisa mendapatkan sebuah situs sperti www.nama_anda.com tanpa biaya apapun. Ada beberapa syarat yang harus anda penuhi. Syarat utamanya adalah : tiap bulan anda minimal mengirim postingan 15 kali. Atau jumlah pengunjung 100 orang perhari.
Berikut ini layanan yang diberikan oleh www.hyperwebenable.com. (dikutip dari www.hyperwebenable.com).
Berikut ini layanan yang diberikan oleh www.hyperwebenable.com. (dikutip dari www.hyperwebenable.com).
PAUD PUTRIAYU ADAKAN KEGIATAN RENANG
Renang adalah salah satu cabang olah raga yang sangat menarik, baik sekali untuk kesehatan jasmani dan juga rohani. Program ini menjadi kegiatan rutin yang diadakan Paud Putriayu dalam tempo satu kali dalam sebulan.Dengan demikian maksud dan tujuan dari olah raga ini untuk membina dan mendidik balita mengenal air dan berlatih, agar renang menjadi bagian dari keterampilan anak didik, yang selalu didampingi oleh instruktur berpengalaman dan mengenal psikologi anak. Didalamnya diajarkan antara lain, bagaimana memulai untuk berenang, bagaimana merentangkan tangannya ketika masuk kedalam air, dan bagaimana kaki mereka ketika didalam air.
Berlibur Ajak Keluarga Ingin Nikmati Suasana Pantai : NYEBRANG LAUT DARI TANJUNG PASIR KE PULAU UNTUNG JAWA SANGAT MEMBAHAYAKAN
Sabtu 27/12 tepatnya hari itu aku dinobatkan dan meraih gelar sebagai Sarjana Ekonomi (SE) disuatu tempat yang tergolong cukup mewah di Kota Tangerang. Seperti kebanyakan orang yang telah diwisuda ingin merayakan bersama keluarganya masing-masing. Untuk merayakan hari yang bahagia itu, rasanya aku ingin berlibur ke tepi pantai sambil mengajak makan bareng bersama keluarga setelah acara wisuda usai.
Niat awal sebelum hari ” H ” tersebut terbagi sebanyak dua pilihan. Antara lain saudara-saudaraku menyatakan, ingin makan bersama ditepi pantai dan ada yang ingin di suasana rumah makan juga cukup. Tentunya dari dua pilihan tersebut, aku harus bijak dan mengambil suara terbanyak. Ternyata dari beberapa keinginan saudara-saudaraku, lebih condong kepada suasana makan ditepi pantai dibanding dirumah makan. Akhirnya perserta yang kedua memilih untuk tidak ikut, meskipun sebagian dari mereka terpaksa ikut juga.
Jam 12.30 prosesi wisuda itu telah selesai. Rombongan yang berjumlah 22 orang dewasa termasuk 4 nenek-nenek dan 2 orang dibawah umur dan bayi satu orang dibawa juga bergegas menuju pantai Tanjung Pasir yang rencananya nyebrang laut ke Pulau Untung Jawa. Namun kayaknya cuaca kurang bersahabat. Dari kejauhan langit sudah gelap dan mendung mulai merayap. ” Tuh, kan udah mendung. Mendingan ke Rumah makan aja,” ujar ibuku yang duduk dibelakang dan ia sebelumnya kurang setuju dengan niat ku. ” Nggak, itu mau hujan di daerah Bogor.” kata sang supir menyahut.
Benar juga sesampainya di pantai Tanjung Pasir Jam 14.20 langit memang tampak cerah, angin dari arah selatan bertiup kencang. Tawar menawar perahu kemudian akhirnya ” deal ” juga, satu orang dikenai biaya sebesar Rp. 15.000,- (PP). Pantai yang kurang terawat rapih, dan perahu yang dirawat seadanya menanti rombongan aku naik satu persatu. Aku terpaksa mengawasi mereka, aku harus menuntun ibuku yang sudah tua. Kemudian empat orang ”uak” ku sambil memberi aba-aba untuk berhati-hati, karena untuk naik keatas perahu harus melewati selembar papan dan bambu untuk pegangan naik yang dipegang oleh anak buah tukang perahu. Apalagi tali pengikat perahu melintang kesana kemari, cukup mengganggu.
Tiba di tepi pantai Pulau Untung Jawa, tidak dapat merapat ke ”Dag semen” yang dibuat menuju pantai wisata. Perahu kami merapat kearah utara, tempat perahu-perahu nelayan yang juga sangat membahayakan, seperti lokasi pertama di Tanjung Pasir. Menurut mereka, perahu tidak bisa merapat ketempat biasa itu tadi, karna angin barat daya. Sehingga untuk menuju lokasi tempat wisata, ditempuh dengan berjalan kaki sepanjang 500 s/d 600 Mtr.
Memang cukup nyaman, makan bersama ditepi pantai sambil melihat-lihat suasana lingkungan sekitar. Angin sepoi-sepoi dan burung-burung beterbangan. Gairah makan cukup membuat kami semua merasa senang. Jam, 17.20 kami berangkat untuk kembali karena perahu sudah menunggu diujung pantai. Tapi hati ini mengatakan ragu-ragu, antara pulang atau bermalam. Angin pada waktu itu bertambah kencang dan ombak laut mulai tinggi. Namun karna anggota rombongan, ada yang belum izin sama orang tuanya bepergian, terpaksa kami pulang juga.
Benar saja, ditengah laut kami terombang-ambing oleh ombak yang membuat bulu kuduk merinding. ” Pyar ...! ” ombak menerjang perahu kami dan membentuk 90 derajat. Anak-anakku menjerit, yang lain berteriak minta tolong, suasana gundah dan takut menyelimuti mereka. Barangkali tidak bisa ku bayangkan, untuk hidup. Mati ! pikirku dalam hati. Aku berstabih terus, menyebut nama ALLAH. Kulihat anakku yang berumur 10 tahun menangis sambil berpegangan bangku duduk yang terbuat dari papan. Aku ambil tangannya, dan kudekap erat-erat. Bahaya memang ! ombak yang menerjang-terjang membuat perahu yang kutumpangi tidak berarti apa-apa. Hampir empat kali perahu kami diterjang ombak yang cukup mengerikan itu. Allah berpihak kepadaku beserta rombongan, dan akhirnya aku selamat.
Mungkin kalau Allah tidak melindungiku dan rombongan, kami semua pulang tinggal nama. Selain ombak yang membahayakan, penanganan pengunjung yang menuju Pulau Untung Jawa kurang mendapat perhatian dari pihak pengelola dan semua pihak yang berwenang terlibat dalam mengelola kedua tempat tersebut :
1. Pantai untuk menaiki perahu tidak dibuat sebaik mungkin, sehingga kenyamanannya kurang terjaga.
2. Penumpang tidak diberikan baju pelampung yang layak.
3. Kurangnya koordinasi antara pemerintah dan pemilik perahu, bagaimana merawat dan melayani penumpang dengan baik.
4. Kurangnya informasi-informasi dan ketentuan-ketentuan yang diatur untuk pengunjung, misalnya melalui pamplet, brosur-brosur dan papan petunjuk.
Demikian kisah nyata yang aku alami beserta rombongan, nyebrang laut menuju Pulau Untung Jawa yang sangat membahayakan. Bagaimanapun caranya, baju pelampung harus diberikan kepada penumpang. (Rhm).
Jam 12.30 prosesi wisuda itu telah selesai. Rombongan yang berjumlah 22 orang dewasa termasuk 4 nenek-nenek dan 2 orang dibawah umur dan bayi satu orang dibawa juga bergegas menuju pantai Tanjung Pasir yang rencananya nyebrang laut ke Pulau Untung Jawa. Namun kayaknya cuaca kurang bersahabat. Dari kejauhan langit sudah gelap dan mendung mulai merayap. ” Tuh, kan udah mendung. Mendingan ke Rumah makan aja,” ujar ibuku yang duduk dibelakang dan ia sebelumnya kurang setuju dengan niat ku. ” Nggak, itu mau hujan di daerah Bogor.” kata sang supir menyahut.
Benar juga sesampainya di pantai Tanjung Pasir Jam 14.20 langit memang tampak cerah, angin dari arah selatan bertiup kencang. Tawar menawar perahu kemudian akhirnya ” deal ” juga, satu orang dikenai biaya sebesar Rp. 15.000,- (PP). Pantai yang kurang terawat rapih, dan perahu yang dirawat seadanya menanti rombongan aku naik satu persatu. Aku terpaksa mengawasi mereka, aku harus menuntun ibuku yang sudah tua. Kemudian empat orang ”uak” ku sambil memberi aba-aba untuk berhati-hati, karena untuk naik keatas perahu harus melewati selembar papan dan bambu untuk pegangan naik yang dipegang oleh anak buah tukang perahu. Apalagi tali pengikat perahu melintang kesana kemari, cukup mengganggu.
Tiba di tepi pantai Pulau Untung Jawa, tidak dapat merapat ke ”Dag semen” yang dibuat menuju pantai wisata. Perahu kami merapat kearah utara, tempat perahu-perahu nelayan yang juga sangat membahayakan, seperti lokasi pertama di Tanjung Pasir. Menurut mereka, perahu tidak bisa merapat ketempat biasa itu tadi, karna angin barat daya. Sehingga untuk menuju lokasi tempat wisata, ditempuh dengan berjalan kaki sepanjang 500 s/d 600 Mtr.
Memang cukup nyaman, makan bersama ditepi pantai sambil melihat-lihat suasana lingkungan sekitar. Angin sepoi-sepoi dan burung-burung beterbangan. Gairah makan cukup membuat kami semua merasa senang. Jam, 17.20 kami berangkat untuk kembali karena perahu sudah menunggu diujung pantai. Tapi hati ini mengatakan ragu-ragu, antara pulang atau bermalam. Angin pada waktu itu bertambah kencang dan ombak laut mulai tinggi. Namun karna anggota rombongan, ada yang belum izin sama orang tuanya bepergian, terpaksa kami pulang juga.
Benar saja, ditengah laut kami terombang-ambing oleh ombak yang membuat bulu kuduk merinding. ” Pyar ...! ” ombak menerjang perahu kami dan membentuk 90 derajat. Anak-anakku menjerit, yang lain berteriak minta tolong, suasana gundah dan takut menyelimuti mereka. Barangkali tidak bisa ku bayangkan, untuk hidup. Mati ! pikirku dalam hati. Aku berstabih terus, menyebut nama ALLAH. Kulihat anakku yang berumur 10 tahun menangis sambil berpegangan bangku duduk yang terbuat dari papan. Aku ambil tangannya, dan kudekap erat-erat. Bahaya memang ! ombak yang menerjang-terjang membuat perahu yang kutumpangi tidak berarti apa-apa. Hampir empat kali perahu kami diterjang ombak yang cukup mengerikan itu. Allah berpihak kepadaku beserta rombongan, dan akhirnya aku selamat.
Mungkin kalau Allah tidak melindungiku dan rombongan, kami semua pulang tinggal nama. Selain ombak yang membahayakan, penanganan pengunjung yang menuju Pulau Untung Jawa kurang mendapat perhatian dari pihak pengelola dan semua pihak yang berwenang terlibat dalam mengelola kedua tempat tersebut :
1. Pantai untuk menaiki perahu tidak dibuat sebaik mungkin, sehingga kenyamanannya kurang terjaga.
2. Penumpang tidak diberikan baju pelampung yang layak.
3. Kurangnya koordinasi antara pemerintah dan pemilik perahu, bagaimana merawat dan melayani penumpang dengan baik.
4. Kurangnya informasi-informasi dan ketentuan-ketentuan yang diatur untuk pengunjung, misalnya melalui pamplet, brosur-brosur dan papan petunjuk.
Demikian kisah nyata yang aku alami beserta rombongan, nyebrang laut menuju Pulau Untung Jawa yang sangat membahayakan. Bagaimanapun caranya, baju pelampung harus diberikan kepada penumpang. (Rhm).
Subscribe to:
Posts (Atom)