Judul ini sebenarnya catatan buat diri sendiri, karna manfaatnya dirasakan oleh sendiri dan selalu digunakan oleh diri sendiri (penulis). Mengapa tidak, sudah bertahun-tahun hal ini terus dipakai dan memang benar hasilnya sangat luar biasa, paling ekstrim bisa dibilang “ rrrruuuuaar biaasa “. Egois rasanya kalau pengalaman baik itu tidak disampaikan kepada teman teman, ato paling tidak sama keluarga sendiri. Itu kata suami saya yang pertamakali melakukan pengalaman ini, sehingga saya buktikan dengan pengalaman itu ternyata benar. Saya juga jadi ingat, apa kata guru diwaktu kecil, “ mulailah mengerjakan atau melakukan sesuatu dengan bismillah “. Ya, bagi saya dengan membaca ato berzikir “bismillah” ALLAH selalu melindungi kita.
Ceritanya begini :
Dulu kala sekitar taon 80an, sewaktu suami masih bujangan sudah bekerja disalah satu instansi pemerintah. Dia mendapat tugas perjalanan dinas keluar kota. Yang namanya tugas sudah pasti harus dijalankan. Maklum, menurutnya daerah yang dituju terasa masih gelap, maksudnya belum tau apa-apa karna belum pernah pergi keluar daerah alias ga gaul apalagi dikasih modal cekak. Ongkos cuma buat pulang pergi doang. Padahal, SEMARANG kalo sekarang terasa dekat. Udah banyak transportasi menuju kesana.
Waktu itu yang ada dipikirannya, tugas kayak gini dia harus ngapain dulu ato harus kemana dulu, ato dimana tempatnya kantor cabang di Semarang, cukup ga ongkosnya, truz mo nginap dimana, sodara ga punya, paling-paling kalo ga ketemu pulang lagi aja. Yah, kalo pulang malu dong ga hasil. Itu terus didalam pikirannya ! Ywdh bismilah, dia berangkat. Tujuannya ke terminal pulo gadung, sampe disitu bingung lagi. Mana jurusan yang ke Semarang itu banyak. Pilih-pilih dulu, yang bagus ato yang jelek, clungak-clinguk trus dia naik aja.
Didalam mobil dari kosong sampe penuh, Cuma diam aja ga banyak omong. Mobil melangkah, dia mulai baca bismilahirrohmaanirrohiim ... trus bismillahirrohmaanirrohim dalam hatinya .... selama mobil berjalan ... sampai suatu ketika dirumah makan dia turun (sama seperti penumpang lainnya pada turun) walaupun ga makan cuma sekedar ngopi. Eh, ndillalah ... (kata orang jawa) ga nyangka ketemu kawan lama yang hampir lupa namanya, menegur. “ lho, mas mau kemana ? “ “oh ... mau ke Semarang “ jawab dia.
Setelah basa-basi, ternyata kawan lama itu “Topik” namanya dia orang Jogja dan mau pulang dulu, padahal sebelumnya dia belum niat pulang. Entah apa, akhirnya pulang juga. Singkat cerita dia mau mengantar suami saya ke Semarang sampai tuntas tugasnya hingga semua urusan ditanggung olehnya baik penginapan maupun makan.
Dari sini, pengalaman itu dijadikan pedoman kemana saja. Baik untuk bepergian atau melakukan apa saja. Yang berbahaya atau tidak. Selalu dilindungi oleh ALLAH. Demikian, sejak saat itu jika bepergian kemana saja tidak lupa dengan zikir “BISMILLAHIRRROHMAAANIRROHIIM” Insya Alllah yang maha kuasa melindungi kita. Amiin.
Ceritanya begini :
Dulu kala sekitar taon 80an, sewaktu suami masih bujangan sudah bekerja disalah satu instansi pemerintah. Dia mendapat tugas perjalanan dinas keluar kota. Yang namanya tugas sudah pasti harus dijalankan. Maklum, menurutnya daerah yang dituju terasa masih gelap, maksudnya belum tau apa-apa karna belum pernah pergi keluar daerah alias ga gaul apalagi dikasih modal cekak. Ongkos cuma buat pulang pergi doang. Padahal, SEMARANG kalo sekarang terasa dekat. Udah banyak transportasi menuju kesana.
Waktu itu yang ada dipikirannya, tugas kayak gini dia harus ngapain dulu ato harus kemana dulu, ato dimana tempatnya kantor cabang di Semarang, cukup ga ongkosnya, truz mo nginap dimana, sodara ga punya, paling-paling kalo ga ketemu pulang lagi aja. Yah, kalo pulang malu dong ga hasil. Itu terus didalam pikirannya ! Ywdh bismilah, dia berangkat. Tujuannya ke terminal pulo gadung, sampe disitu bingung lagi. Mana jurusan yang ke Semarang itu banyak. Pilih-pilih dulu, yang bagus ato yang jelek, clungak-clinguk trus dia naik aja.
Didalam mobil dari kosong sampe penuh, Cuma diam aja ga banyak omong. Mobil melangkah, dia mulai baca bismilahirrohmaanirrohiim ... trus bismillahirrohmaanirrohim dalam hatinya .... selama mobil berjalan ... sampai suatu ketika dirumah makan dia turun (sama seperti penumpang lainnya pada turun) walaupun ga makan cuma sekedar ngopi. Eh, ndillalah ... (kata orang jawa) ga nyangka ketemu kawan lama yang hampir lupa namanya, menegur. “ lho, mas mau kemana ? “ “oh ... mau ke Semarang “ jawab dia.
Setelah basa-basi, ternyata kawan lama itu “Topik” namanya dia orang Jogja dan mau pulang dulu, padahal sebelumnya dia belum niat pulang. Entah apa, akhirnya pulang juga. Singkat cerita dia mau mengantar suami saya ke Semarang sampai tuntas tugasnya hingga semua urusan ditanggung olehnya baik penginapan maupun makan.
Dari sini, pengalaman itu dijadikan pedoman kemana saja. Baik untuk bepergian atau melakukan apa saja. Yang berbahaya atau tidak. Selalu dilindungi oleh ALLAH. Demikian, sejak saat itu jika bepergian kemana saja tidak lupa dengan zikir “BISMILLAHIRRROHMAAANIRROHIIM” Insya Alllah yang maha kuasa melindungi kita. Amiin.
No comments:
Post a Comment